Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Daun-daun Itu Membentuk Pucuk

Gambar
Oleh : Uwan Urwan Daun-daun itu membuka dan kuncup seperti sebuah perjalanan kaki. Perjalanan yang membawa luka dan duka di atas suka dan riang. Udara-udara mulai menusuk ke dalam pori-pori. Membawa butir-butir es sampai warnanya menguning. Kipas angin berputar-putar kelaparan. Dinding-dinding kamar tak pernah berubah warna. Dari balik jendela dedaunan tertiup angin, membawanya tersenyum, tertawa, mengalun. Daun-daun itu seperti rindu, bersemayam, kemudian elok begitu sebuah pintu terbuka dan terkembang dalam satu waktu. Tebarkan aroma napas dan lirih. Sementara itu langit senja yang terus saja banggakan keelokannya. Daun-daun itu terus membentuk pucuk, sementara hatiku tersebutkan gelakmu. # uwanurwan #puisi #daun

Kedatanganmu seperti sebuah buku dalam lembar-lembar kosong

Gambar
by Uwan Urwan Kemudian aku sadari sesuatu. Kedatanganmu merupa mimpi, karena harap sudah lama kudamba. Merindu entah siapa, genggam entah bagaimana, bersandar entah di mana. Kedatanganmu seperti bayu yang berembus begitu saja tanpa nada petikan tiga kali. Kemudian muncul kuncup hijau, merekah kemudian embun menghilang dalam hari. Kalau engkau terobsesi, aku hanyalah bagian dari kesederhanaan itu. Mungkin jadi naif karena kucing-kucing berkejaran minta makan spageti dan rujak cingur bumbu keputusasaan. Aku hanya menatap iba. Di sisi lain kipas angin terus saja berputar lebih dari 24 jam perhitungan waktu manusia. Kedatanganmu kuyakini adalah kunci meski kita tahu yang salah dan yang bersalah itu bisa mutlak atau 50 banding 50. Namun, perputaran itu nyata ada dan kekuatan itu seperti terik mentari, meski tak tersentuh dapat hangat. Kedatanganmu itu seperti sebuah buku dalam lembar-lembar kosong dan jemariku tuliskan banyak pesan di sana.