Kedatanganmu seperti sebuah buku dalam lembar-lembar kosong
by Uwan Urwan
Kemudian aku sadari sesuatu. Kedatanganmu merupa mimpi, karena harap sudah lama kudamba. Merindu entah siapa, genggam entah bagaimana, bersandar entah di mana. Kedatanganmu seperti bayu yang berembus begitu saja tanpa nada petikan tiga kali. Kemudian muncul kuncup hijau, merekah kemudian embun menghilang dalam hari.
Kalau engkau terobsesi, aku hanyalah bagian dari kesederhanaan itu. Mungkin jadi naif karena kucing-kucing berkejaran minta makan spageti dan rujak cingur bumbu keputusasaan. Aku hanya menatap iba. Di sisi lain kipas angin terus saja berputar lebih dari 24 jam perhitungan waktu manusia.
Kedatanganmu kuyakini adalah kunci meski kita tahu yang salah dan yang bersalah itu bisa mutlak atau 50 banding 50. Namun, perputaran itu nyata ada dan kekuatan itu seperti terik mentari, meski tak tersentuh dapat hangat.
Kedatanganmu itu seperti sebuah buku dalam lembar-lembar kosong dan jemariku tuliskan banyak pesan di sana.
Komentar
Posting Komentar
Silakan pergunakan tulisan dalam blog ini dengan bijak. Semoga bermanfaat.