Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Di kamu

Gambar
Oleh Uwan Urwan Rindu seperti air sungai Mengalir tanpa penghalang Dari daerah tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah Titik terendah itu ada di kamu Meski perjalanannya sesederhana itu Ada banyak hambatan, bebatuan cadas, tanah keras, sampai terik berlebih Kadang ia tak hadir tepat waktu Menyisakan ruang kosong di antaranya Namun, jatuhnya akan tetap sama Di kamu... 31 Januari 2019

Bangsat

Gambar
Oleh Uwan Urwan Kadang hidup terasa bangsat sekali "Begini amat ya!" Di antara tawa-tawa menyeruak, Babi-babi berbentuk manusia berhamburan Layaknya kupu-kupu temukan serbuk sari Kemudian pergi begitu busuk merajut Pengemis dan pemulung dengan kesasaran penuh, Punguti sampah itu Meski beraroma tahi basah Jadi, yang bedebah itu siapa? Aku? Dia? Kalian? Mereka? Kita semua, BANGSAT! Jakarta, 21 Januari 2019

Hujan

Gambar
Oleh : Urwan Urwan Bumi basah, tanah lembab, dan langit mendung. Melodi yang tangannya mainkan tidak ikut terjerembab ke dalam genangan air. Suaranya mengalun bening menyeruput keindahan seroja. Bintang sore nan merana. Lalu ia berbunyi biola seperti pasir yang dibawa terbang angin. Lalu berhamburan ikut satu per satu ke dalam alunannya. Bertaburan bak bintang malam. Langit emas hampir tiada sementara beberapa lapis udara di atas kepala mulai gelap. seiring dengan berkumpulnya gemuruh petir dan zona air mata. Pyar... Petir mengilat dan byurrr. Bumiku berembun hampir banjir. Tak tik tuk.... Dentang jam dinding membelok ke arah riuhnya tetes-tetes air yang jatuh ke atap seng, dedaunan, dan tanah. Debu-debu yang lembut dibawa ke hilir sebagai persembahan kepada dewa laut. Sementara aku, hanya bisa memandangi malam yang nyaris tiba.