Daun-daun Itu Membentuk Pucuk

Uwan Urwan


Oleh : Uwan Urwan

Daun-daun itu membuka dan kuncup seperti sebuah perjalanan kaki. Perjalanan yang membawa luka dan duka di atas suka dan riang. Udara-udara mulai menusuk ke dalam pori-pori. Membawa butir-butir es sampai warnanya menguning. Kipas angin berputar-putar kelaparan. Dinding-dinding kamar tak pernah berubah warna. Dari balik jendela dedaunan tertiup angin, membawanya tersenyum, tertawa, mengalun.

Daun-daun itu seperti rindu, bersemayam, kemudian elok begitu sebuah pintu terbuka dan terkembang dalam satu waktu. Tebarkan aroma napas dan lirih. Sementara itu langit senja yang terus saja banggakan keelokannya.

Daun-daun itu terus membentuk pucuk, sementara hatiku tersebutkan gelakmu.

#uwanurwan #puisi #daun

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perempuan di Sudut Lemari

Gelisah

Pusing (Sebuah Puisi)