Asam

By Uwan Urwan
 
Ada sebongkah ketiak yang menghujam hidung
Rasanya kecut-kecut basah
Seperti makan rujak dengan bumbu cuka seluruhnya
Iya, tapi mesti dilahap semua
Telan dengan baik agar lambung bisa mengucapkan salam dengan baik
Kamu tahu?
Kadang hidup semasam itu
Gigi kuda-kudamu yang menyempit
Bisa saja mengunyah lehermu pelan-pelan
Bukankah mereka hanya makan rumput?
Kau tahu apa tentang hidup?
Kau hanya makan roti panggang saban pagi
tidur di atas perut buaya jika malam
Dan, hah, susu basi kau sumpal dalam kerongkongan kucing
Kembali pada ketiak
Bagaimana ketiakmu?
Sudahkah tumbuh pizza?
Kalau iya, aku sangat lapar ingin membelahnya

Situbondo, 141015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perempuan di Sudut Lemari

Gelisah

Pusing (Sebuah Puisi)