Sepi
By Uwan Urwan
Entah mengapa suara-suara
gitar itu membawaku pada perumpamaan masa lalu
hiruk pikuk pikiran kalut
membawa satu warna, kelabu menghitam
mataku kembali nanar
kakiku kian lemah
dan segala penyeru Tuhan di
ruang dada murtad seketika
aku rubuh di pagi ini
menyaksikan bunga-bunga yang tak pernah mekar lagi
yang tak lagi mampu
mengeluarkan aroma
Tiba-tiba aku ingin
bersenandung di balik kamar mandi berdebu
di tempat itu, tak ada
seorang pun yang tahu jika aku sedang membenamkan diri dalam sunyi
15 Agustus 2014
Komentar
Posting Komentar
Silakan pergunakan tulisan dalam blog ini dengan bijak. Semoga bermanfaat.